Karena Engkau Kami Hancurkan Tengkorak
>> Minggu, 30 November 2008
Sampai-sampai Agama memuliakan wanita, karena dia peperangan dilaksanakan, tengkorak dihancurkan, kepala bercerai-berai karena membela kehormatan seorang wanita. Ahli Sejarah menceritakan: Bahwa orang Yahudi tinggal pada masyarakat Ummat Islam di Madinah, mereka menjadi marah karena turunnya ayat tentang perintah berhijab atau Jilbab, sehingga para wanita muslimah menutup aurat.
Mereka ingin merubahnya dengan menanam kerusakan dan membuka persatuan Ummat Islam, namun tidak sanggup. Pada suatu hari seorang wanita muslimah masuk ke dalam pasar Yahudi Bani Qoinuqo’, dia adalah seorang wanita yang menjaga kehormatan dengan menutup aurat, ia datang kepada tukang perhiasan disana diantara mereka, maka Yahudi benci dengan pakaiannya yang menutup aurat dan kesuciannya, mereka merasa nikmat dan senang jikalau bisa memandang wajahnya, menyentuh dan mempermainkannya, sebagaimana dulu mereka melakukannya sebelum Islam datang memuliakan Wanita, mereka ingin membuka wajahnya dengan melemahkannya agar dapat melepaskan Hijabnya, namun ia enggan dan menolak.
Maka tukang perhiasan itu membuatnya lengah ketika ia sedang duduk, lalu mengambil ujung pakaiannya dari bawah dan mengikatkan ke Jilbabnya yang terayun-ayun dibelakang punggungnya. Disaat wanita itu berdiri maka terangkatlah pakaian dari belakang dan terbukalah auratnya, kemudian orang yahudi menertawakannya.
Wanita Muslimah yang suci itu berteriak, dia lebih senang jikalau mereka membunuhnya dari pada membuka aurat kepada mereka. Tatkala seorang laki-laki dari Ummat Islam melihat kejadian itu, lantas ia mencabut pedangnya lalu menyambar kepada tukang perhiasan itu kemudian membunuhnya. Maka orang Yahudi bertambah keras kepada ummat Islam lalu mereka membunuhnya juga.
Tatkala Rasul ShollAllahu ‘Alaihi Wasallam mengetahui hal itu bahwa orang Yahudi sungguh telah melanggar janji dan menganggu wanita Muslimah, ia membatasi mereka sehingga tunduk lalu dijatuhkan hukuman kepadanya. Disaat Rasul ShollAllahu ‘Alaihi Wasallam ingin menimpakan kepada mereka dan menuntut balas karena kehormatan wanita muslimah yang suci itu diganggu, lalu berdiri kepada Rasul ShollAllahu ‘Alaihi Wasallam seorang tentara dari tentara-tentara setan la’natullah yang tidak peduli dengan kehormatan wanita muslimah, tidak pula menjaga wanita-wanita yang mulia, yang ada pada mereka hanya kesenangan perut dan kemaluannya.
Seorang pimpinan kaum Munafiq yang bernama Abdullah bin Ubay bin Salul berdiri lalu berkata: “Wahai Muhammad berbuat baiklah engkau terhadap pendukung Yahudi, mereka adalah penolongnya pada masa Jahiliyyah”.
Lalu Rasul ShollAllahu ‘Alaihi Wasallam berpaling dan enggan meladeninya, karena bagaimana menuntut kesucian dari kaum yang menginginkan tersebarnya kekejian terhadap orang-orang yang beriman.
Pada kesempatan lain orang Munafiq berdiri lalu berkata: “Wahai Rasulullah berbuat baiklah kepada mereka!”Maka Rasul ShollAllahu ‘Alaihi Wasallam berpaling darinya karena menjaga kehormatan dan kesucian (‘afifah) wanita muslimah dan selainnya. Lalu si munafiq itu marah dan memasukkan tangannya ke saku baju perang Rasul ShollAllahu ‘Alaihi Wasallam, menariknya dan terus mengulang kata-katanya: “Berbuat baiklah engkau kepada pendukung-pendukung itu...berbuat baikklah engkau kepada pendukung-pendukung itu”.
Maka Rasul ShollAllahu ‘Alaihi Wasallam marah dan menoleh kepadanya,lalu berteriak dan berkata: “Utuslah kepadaku!” Si munafiq itu enggan, lalu ia mendendang-dendangkan keadilan dari pembunuhan mereka, Rasul ShollAllahu ‘Alaihi Wasallam menoleh kepadanya dan berkata: “Mereka adalah kelompokmu”. Si munafiq itu berkata berbuat adillah dari pembunuhan mereka, maka Rasul ShollAllahu ‘Alaihi Wasallam menoleh kepadanya dan berkata: “Mereka adalah kelompokmu”. Si munafiq itu berkata lagi berbuat adillah dari pembunuhan mereka. Akan tetapi Rasul ShollAllahu ‘Alahi Wasallam, mengeluarkan mereka dari Madinah dan mengusir dari kampungnya.
Posting Komentar